Dark Light

Dalam membangun team sangatlah tidak mudah, tetapi jika mengetahui pola dalam membangun team, maka tidak perlu lagi trial error untuk mencari bentuk dalam membangun team. Sebelum membangun team terlebih dahulu mengetahui bagaimana membentuk team. Karena membangun team jika salah dalam membentuk team, maka akan banyak pengorbanan yang dilakukan. Membangun team akan lebih mudah dilakukan, jika seluruh team sudah mengetahui peranan di setiap members di dalam team dan mengetahui, menyetujui dan meyakini tujuan dari komunitas tersebut.

Membentuk team dimulai dengan kebutuhan dari komunitasnya yang kami temui bahwa membentuk team itu terjadi dengan kondisi:

  1. Sangat diperlukan
    Kondisi ini terjadi dikarenakan kebutuhan yang sangat mendesak, komunitas mencari team yang benar-benar diperlukan di posisi tertentu. Biasanya dengan membuat lowongan pekerjaan atau dengan mencari referensi dari teman yang ingin diajak bergabung. Sifatnya urgent / segera untuk mendapatkan team di posisi yang diinginkan. Cara yang umum digunakan adalah dengan menyeleksi kandidat yang sesuai dengan kebutuhan komunitas. Jika lolos interview maka akan langsung ditugaskan ke dalam posisi yang sudah ditentukan.
  2. Datang dengan sendirinya
    Dalam dunia dakwah, hal ini sering terjadi, komunitas dengan mudah menjaring siapa saja yang selalu hadir di event offline, karena sering hadir dan helpful, maka tidak heran jika akhiri dengan bergabungnya ke dalam komunitas.
  3. Re-struktur organisasi
    Membentuk team bisa juga terjadi dikarenakan terjadinya perombakkan didalam team yang sudah berjalan. Kondisi ini tergolong sulit untuk dijalankan, karena mencari pengganti posisi ataupun orang yang tepat untuk diposisikan sesuai dengan kebutuhan komunitas. Mencari pengganti itu akan lebih sulit dibandingkan dengan membentuk team baru karena butuh penyesuaian. Yang sering terjadi adalah menggantikan salah satu team di posisi tertentu dengan member baru, bisa berakibat tidak berjalan dengan mudah, karena team yang ada masih berekspektasi tinggi terhadap member yang baru untuk bisa benar-benar menggantikan posisi team yang lama. Bayang-bayang ini yang akan memerlukan waktu untuk member yang lama menerima dengan perilaku dari member yang baru.
  4. Per-project
    Ada juga membentuk team disebabkan adanya project yang sifatnya tidak permanen melainkan hanya sementara atau ada jangka waktunya, misal project 1 bulan / 3 bulan atau sesuai dengan kebutuhan dari project tersebut. Biasanya per project ini, team yang dibutuhkan adalah member yang memiliki kompetensi yang mumpuni sehingga dapat menyelesaikan project dengan timeline yang sudah disepakati bersama.

Jika sudah mengetahui kebutuhan pada poin diatas, maka akan lebih mudah menterjemahkan siapa saja team yang diperlukan dalam membentuk team. Setelah mengetahui poin diatas, maka selanjutnya adalah memahami basic karakter yang harus dimiliki di dalam team, antara lain:

  1. Yang suka nganalisa (Research)
    Karakter orang tipe ini, biasanya suka menganalisa perilaku jamaah dan diterjemahkan kedalam sebuah pola
  2. Yang suka mikir (Thinker)
    Karakter tipe ini yang mempunyai kreatifitas, strategi dan mengetahui apa yang bisa menjadikan komunitas mempunyai sebuah nilai.
  3. Yang suka gerak (Executor)
    Karakter tipe ini sebagai penggerak dan menggerakkan, mengetahui apa yang dibutuhkan atau keinginan dari Thinker untuk dapat direalisasikan.
  4. Yang ngeluarin uang (Funding)
    Karakter tipe ini sebagai yang mengelola keuangan dan juga tidak perhitungan dalam mengeluarkan uang pribadi untuk komunitas
  5. Yang punya banyak temen (Networking)
    karakter tipe ini adalah sebagai penghubung, merangkul, bersosialisasi, bernegosiasi, membangun relasi atau berhubungan dengan diluar komunitas

5 tipe diatas minimal dimiliki oleh komunitas, sehingga bisa memaksimalkan dalam mengembangkan team. Lalu bagaimana jika tidak ada di salah satu posisi? cari dari sekarang untuk bisa menempatkan posisi tersebut. Karena 5 tipe ini jika ada dalam komunitas, insya Allah berkembang.

“Kalau saya sukanya buat sesuatu yang beda, yang keren, yang detail, tapi saya cuma sebatas punya ide dan memiliki kemampuan yang menurut saya bisa, tetapi kalau untuk mewujudkan ide ini, butuh team yang bisa pecah telor ide saya ini, solusinya gimana?” Tipe ini bisa dikategorikan Thinker dengan kategori One Man Show, dalam dakwah tidak bisa bermain sendiri, harus bersama-sama (fastabiqul khairat). Delegasikan ide kamu ke team yang dengan karakter Executor yang mempercayai ide kamu, sehingga kamu bisa berdiskusi hebat untuk mewujudkannya.

“Kalau saya punya kemampuan di design graphis? atau editor? atau operator livestreaming? berarti tidak masuk dalam 4 tipe tersebut dong?”. Jawabannya adalah masuk ke tipe yang kedua, yaitu yang suka gerak.

“Kalau saya tidak punya keahlian sama sekali, tapi kalau butuh turun ke jalan itu masuk ke tipe mana?” Tipe yang suka gerak alias eksekutor.

“Kalau saya kenal banyak orang di berbagai komunitas, tidak suka turun ke jalan, tapi sukanya ngariung, itu diposisi ke 4 yaa?” Sudah tahu kan jawabannya? Iya

“Saya suka traktir orang, suka nyenengin orang, suka makan, tidak suka kalau team kelaparan, ini masuk ke mana?” Tipe ini uang bukan menjadi masalah, tipe ini cocok untuk mengelola keuangan.

“Saya tidak punya kemampuan apa-apa, yang penting siapa yang mau dibantu, saya ikut.” Tipe ini bisa menjadi seperti koin mempunyai 2 sisi koin, bisa menjadi supporter team yang handal yang tidak hanya banyak bicara, tetapi banyak tindakan, atau bisa menjadi seperti tanaman benalu, jangan bertindak, tetapi sering banyak membisikkan keburukan team, dan banyak bicara. Di dalam dunia dakwah akan banyak terjadi tipe ini, jika tidak hati-hati dalam bersikap, perdebatan atau pertengkaran akan terjadi. Oleh sebab itu yuk dibaca sampai habis supaya kita dijauhi dari perilaku seperti ini.

“Saya founder dan merangkap jabatan sebagai ketua di komunitas, saya tidak mempunyai kemampuan apa-apa, kecuali saya banyak team, itu masuk kedalam tipe yang mana?” Tipe ini masuk ke dalam tipe Networking, tipe seperti ini harus mempunyai team selain tipe networking. Gunakan potensi untuk mengembangkan komunitasmu, tidak mencerminkan sifat kamu sesungguhnya.

Sudah mulai kebayang posisi teman-teman? 5tipe diatas jangan sampai overlaping atau ada tipe yang sama dalam satu team, terkecuali beda divisi / beda dalam jalur pergerakan yang berbeda, supaya tidak timbul perpecahan. Kalau sudah mengetahui, baru kita membahas bagaimana membangun team?. Sebelum membangun team, setiap team harus di check terlebih dahulu:

  1. Mengapa kamu ingin berdakwah?
  2. Apakah kamu sudah selesai dengan diri kamu sendiri?
  3. Jika kamu sudah berkeluarga, apakah kamu sudah selesai dengan urusan suami/istri/anak?
  4. Apakah kamu sudah bisa menjelaskan potensi yang kamu miliki?
  5. Apakah kamu memiliki ghiroh (semangat) untuk berdakwah?
  6. Apakah kamu bersedia totalitas dalam berdakwah?
  7. Apakah kamu bisa menjadikan dakwah menjadi prioritas dalam hidup kamu selain pekerjaan kamu yang sekarang kamu jalani?
  8. Apakah kamu percaya bahwa rejeki sudah diatur oleh Allah?

Silahkan menjawab 8 pertanyaan dari banyaknya pertanyaan yang kami miliki. Jika 8 pertanyaan sudah bisa terjawab dengan sempurna, maka kita akan lanjutkan di postingan berikutnya. Membangun Team Dakwah yang Solid (Part 2)

Related Posts