Dark Light

Banyak temuan dari hasil pengamatan kami di Mosfeed, salah satunya kami menemukan ada 4 karakter jamaah yang patut komunitas / organisasi ketahui, dibawah ini akan dijelaskan dengan singkat kriteria tersebut dengan penjelasan yang mudah dipahami. 4 karakter jamaah tersebut meliputi;

  1. Lazy to Read
    Pada kategori ini, hampir sebagian besar jamaah malas untuk membaca informasi, walaupun komunitas sudah menjelaskan informasi tersebut secara detail. Hal ini tidak luput dari aplikasi komunikasi yang digunakan oleh komunitas salah satunya aplikasi Whatsapp. Sebagai contoh admin komunitas sudah memberikan informasi detail perihal event yang akan berlangsung yang mengakibatkan banyak interaksi terjadi. Dan disaat interaksi tersebut terjadi ada pertanyaan yang berulang, ‘ini kapan min?’, ‘mulainya jam berapa’, ‘link zoom-nya min’ dan pernak pernik pertanyaan yang berulang.

    Tips: (1.)Silahkan menggunakan aplikasi Telegram yang dapat menyimpan informasi dalam bentuk Pinned Message dan mengarahkan jamaah untuk check terlebih dahulu sebelum bertanya. (2.) Jika menggunakan Whatsapp maka saat memberikan informasi, aktifkan hanya admin saja yang bisa berkomentar sedang tidak diperkenankan peserta untuk berkomentar, durasi disesuaikan dengan kebutuhan misal diaktifkan 2-3 jam setelah itu baru di open lagi untuk bisa berinteraksi. (3.)Silahkan memberikan informasi yang simple dan jelas saat membuat design poster event; judul, pemateri, link pendaftaran, waktu dan juga nomor admin. Sedangkan caption bisa dijelaskan secara detail. Hindari dalam poster semua informasi dimasukkan yang akan menyebabkan design tidak indah dilihat dan informasi yang ingin disampaikan terlalu banyak (jamaah tidak fokus).

    Challenge: Komunitas harus bisa redesign poster atau informasi dengan template yang fresh, new dan compact.

  2. Less Trying
    Yang sebelumnya adalah malas, sedangkan kategori yang ini tingkatan paling atas yaitu tidak berusaha. Hal ini dikarenakan perilaku jamaah yang sudah terbentuk, bahwa komunitas harus melayani jamaahnya dengan cara memberikan banyak kemudahan dan juga difasilitasi dengan nyaman oleh komunitas, sehingga dampak yang terjadi, jamaah tidak ada usaha untuk mendapatkan informasi. Hal ini yang menyebabkan jamaah tidak mandiri dan admin komunitas tidak harus selalu melayani jamaah/peserta setiap event berlangsung.

    Challenge: Komunitas harus merubah gameplay / edukasi untuk menjadikan jamaah supaya bisa lebih mandiri.

  3. Old Rules
    Jamaah sudah terbiasa dengan cara lama dalam mengikuti kajian / event, seperti contoh, pendaftaran menggunakan google form, memiliki group whatsapp untuk memberikan link livestreaming dan konfirmasi buki transfer untuk infaq secara manual, belum lagi jika ada yang salah transfer, minta di refund karena kelebihan yang ditransfer. Hal ini akan memakan waktu untuk mengurusinya, sedangkan menghadapi jamaah tidak hanya satu melainkan banyak.

    Tips: Jika komunitas ingin besar, disarankan memiliki sistem yang menunjang dakwah komunitas. Tetapi jika yang diundang hanya ruang lingkup kecil, maka belum perlu menggunakan sistem.

    Challenge: Komunitas harus berani memiliki aturan main sendiri, salah satunya dengan mengedukasi jamaah dengan cara yang simple, mudah, terorganize, sistematis dan integrasi.

  4. Well Educated
    Tipikal jamaah pada kategori ini adalah jamaah yang mau belajar, yang malas bertanya sebelum menemukan jalan buntu. Jamaah yang seperti ini yang diharapkan oleh komunitas, kategori jamaah ini adalah yang paling ideal.

    Challenge: Komunitas fokus yang lebih besar lagi untuk memberikan values kepada jamaah. Sedangkan perihal pendaftaran sudah menggunakan system. Fokus bagaimana target market lebih horizontal dan juga vertical, bagaimana mengemas acara yang lebih terstruktur, bagaimana meningkatkan WOM (word of mouth) dan lain sebagainya.
Related Posts